musik

Selasa, 12 Januari 2016

LAPORAN HASIL OBSERVASI



HASIL OBSERVASI
MATA KULIAH PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
DI PASAR BABADAN UNGARAN






DI SUSUN OLEH :

1.     DWIKA TUNJUNG M          (1201415043)
2.     ALFI SA’ADAH                     (1201415059)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. KHOMSUN NURHALIM, M.Pd.

PENDIDIKAN NON FORMAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG








KIOS TEMBAKAU “TINGWE”

A.   Seputar Pertanyaan
1.     Nama Penjual ?
2.     Alamat Penjual ?
3.     Pendapatan per hari?
4.     Jumlah tanggungan keluarga?
5.     Rintisan usaha dari awal hingga sekarang?
6.     Suka duka atau hambatan yang dialaminya ?
                                                                   
B.    Hasil observasi

Narasumber : Ibu Ngatmini

Ibu Ngatmini berasal dari boyolali, namun sekarang menetap di RT 04/ RW 3 Langensari Timur, Ungaran, Semarang. Beliau berprofesi sebagai pedagang di Pasar Babadan Ungaran yang menjual Perlengkapan rokok tradisional seperti : tembakau, kapur sirih, kertas rokok, gambir, daun sirih dan cengkeh.
Pendapatan yang bisa beliau dapatkan perhari kurang lebih Rp 1.500.000 – Rp2.500.000,-. Dengan memiliki 2 tanggungan anak yang masih sekolah dan seorang suami yang memerlukan biaya untuk berobat setiap bulannya.
Usaha Ibu Ngatmini merupakan usaha turun temurun yang di wariskan oleh Neneknya. Dahulu ketika belum banyak pabrik - pabrik rokok ataupun home industry rokok berdiri, orang lebih suka untuk tingwe atau “nglinting dhewe” yang sebenarnya jauh lebih sehat daripada rokok dari pabrik sekarang. Menurut Ibu Ngatmini kualitas tembakau yang digunakannya lebih baik dari pada tembakau yang di pakai oleh pabrik- pabrik rokok. Karena tembakau yang baik sebelum di gunakan sebaiknya disimpan terlebih dahulu selama 4 bulan sampai 1 tahun sebelum di pakai.
Karena banyaknya rokok yang di jual murah saat ini membuat omset Ibu Ngatmini menurun. Kebanyakan orang berfikir lebih praktis membeli rokok yang murah daripada tingwe.
Ibu Ngatmini mengambil tembakau pilihan yang di supplay dari Banyuwangi, Karangawen, dan Solo



Penjual









DOKUMENTASI











0 komentar:

Posting Komentar

Komentar yang Membangun sangat diharapkan